Sabtu, 16 April 2016

Keberanian dan kekuatan Ali dalam perang tak lagi diragukan. Tenagannya di atas orang rata-rata. Ia sanggup membanting seorang penunggang kuda berikut kudanya. Ia mampu mencabut pintu gerbang benteng musuh. Suaranya lantang, menggetarkan musuh sampai ke dalam sumsum. Dengan kekuatan dan keberaniannya itu Ali tak gentar menghadapi 4 orang lawan sekaligus. Prinsipnya dalam perang tanding adalah, " Jangan mulai mengajak berduel, tetapi jika ditantang jangan mundur."
Namun kekuatan fisiknya diimbangi kekuatan ahlak. Ia benar benar mencamkan apa yang dinasihati Rasulullah kepadanya, "Wahai Ali, berilah orang yang tak pernah memberi kepadamu. Maafkanlah orang yang telah merugikanmu dan bersilaturahmilah dengan orang yang pernah memutuskan hubungan denganmu."
Ali sangat memperjuangkan nasib orang kecil. Ia pernah berkata, "Barangsiapa memperkerjakan buruh namun tidak memenuhi upahnya, akulah musuh orang itu di hari kiamat."
Akhlak Ali yang dididik dari kecil oleh Rasulullah membuatnya menjadi orang murah hati, lapang dada, tidak mendendam, selalu menyambung tali silaturahmi dam pemaaf. Ia amat sering menahan marah.
Beberapa keistimewaan Ali yang tak dimiliki oleh para sahabat lain adalah menjauhi kemegahan duniawi, menjauhi segala dosa dan hal meragukan, serta sarat dipenuhi ilmu. Orang dapat bertanya hampir apa saja kepada beliau dan selalu mendapat jawaban yang memuaskan.
Berkat keistimewaan-keistimewaan inilah orang yang mengenalnya amat hormat dan setia kepada Ali. Bahkan seseorang bekas budak yang telah ia memerdekakan tak mau berpisah dari Ali. Walaupun akhirnya ketahuan bahwa bekas budak itu adalah pewaris tahta negeri Habasyah.

(Dari buku Kisah Para Sahabat Nabi karya Kak Eka Wardhana)

0 komentar:

Posting Komentar