Ayahnya : Umar bin Khattab
bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah
Ibunya :
Zainab bin Madz’un bin Habib bin Wahb
Suku
: Qurays
Hafsah
dinikahi Rasulullah pada tahun ke 2 Hijriah, bersamaan dengan berkumpulnya
Aisyah dengan Rasulullah. Pada saat itu beliau adalah janda Khunais bin
Hudzafah As-Sahmi. Wali pernikahan Hafsah dengan Rasulullah adalah ayahnya
sendiri, Umar bin Khattab. Hafsah hidup bersama Rasulullah selama 8 tahun.
Beliau meninggal di bulan Sya’ban di masa kekhilafahan Marwan bin Al-Hakam R.A.
♥ Keistimewaan Hafsah binti
Umar bin Khattab r.a
1.
Hafsah binti Umar adalah istri pilihan
Rasulullah SAW
Ketika
Hafsah menjanda diusia muda, Umar bergegas mencarikan suami baru untuk
putrinya. Beliau menawarkan Hafsah kepada Utsman tetapi Utsman menolak karena
ia sebenarnya mengharapkan putri Rasulullah. Umar kecewa. Beliau kemudian
menawarkan Hafsah kepada Abu Bakar tetapi Abu Bakar malah mendiamkannya. Tidak
menerima juga tidak menolak. Sikap Abu Bakar membuat Umar lebih kesal kepadanya
dibanding kepada Utsman yang terang-terangan menolak. Namun kekecewaan Umar
tidak berlangsung lama karena Rasulullah datang sebagai pengganti keduanya.
Ketika
Hafsah sudah dinikahi Rasulullah, Abu Bakar datang kepada Umar untuk
mengklarifikasi sikapnya.
“Abu
Bakar berkata, ‘Janganlah Engkau marah kepadaku Umar! Sesungguhnya tidak ada
yang menghalangiku untuk menerima tawaranmu kepadaku melainkan karena aku
mengetahui Rasulullah pernah menyebut-nyebut Hafsah dan aku tidak ingin membuka
rahasia beliau. Jika beliau tidak menginginkan Hafsah, aku pasti menerima
Hafsah.’” (HR.
Imam Ahmad, Muslim dan An-Nasai)
2.
Demi Hafsah, Rasulullah mengharamkan
Mariyah Al Qibtiyyah
Hafsah
adalah istri yang memiliki kedudukan baik di sisi Rasulullah dan sangat
pencemburu. Suatu ketika ia menyampaikan kecemburuannya terhadap Mariyah, budak
Rasulullah yang berasal dari Mesir dan sangat cantik. Demi menyenangkan
hati Hafsah, Rasulullah bersabda,
“Aku
bersaksi kepadamu, bahwa budak wanitaku (Mariyah) ini haram bagiku demi
mendapat keridhaanmu.” (HR.
Ibnu Jarir Ath Thabari)
3.
Hafsah berasal dari keluarga Umar yang
dirahmati
Ketika
Rasulullah mengharamkan Mariyah, Hafsah membocorkan Rahasia tersebut kepada
Aisyah sehingga terjadi fitnah di rumah Rasulullah. Hal ini sangat menyusahkan
Rasulullah dan menyebabkan beliau menjauhi istri-istrinya.
“Rasulullah
SAW mencerai Hafsah. Hal itu didengar Umar bin Khattab. Kemudian ia menuangkan
tanah ke atas kepalanya, sambil berkata, ‘Allah tidak peduli kepada Umar dan
putrinya.’ Keesokan harinya, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan
berkata, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkanmu merujuk Hafsah sebagai
rahmat untuk Umar” (HR. Ath
Thabrani)
Umar
kesal dengan sikap Hafsah yang selalu bersekutu dengan Aisyah untuk mengelabuhi
istri-istri Rasulullah yang lain. Beliau menasehati Hafsah,
“Wahai
putriku, Engkau tidak sebanding dengan Aisyah. Ayahmu juga tidak sebanding
dengan ayah Aisyah. Jadi jangan berbuat seperti Aisyah yang merasa bangga atas
kecantikannya dan kecintaan Rasulullah kepadanya. Demi Allah, Rasulullah tidak
mencintaimu – seperti Rasulullah mencintai Aisyah -. Kalau bukan karena aku,
tentu Engkau telah diceraikan.”
4.
Hafsah dijamin menjadi istri Rasulullah
di Surga
Rasulullah SAW bersabda, “Jibril berkata kepadaku, ‘Rujuklah kepada Hafsah,
karena ia banyak puasa dan Qiyamul lail, serta istrimu di Surga’.” (HR. Ibnu Sa’ad, Al Hakim, dan Ath-Thabrani)
5.
Hafsah menyimpan Mushaf Al Qur’an
Naskah
atau Mushaf Al-Quran pada awalnya diserahkan kepada Khalifah Abu Bakar
Ash-shiddiq. Setelah beliau wafat Mushaf dipindahkan pada Khalifah Umar bin
Khattab. Setelah Khalifah Umar Wafat, Mushaf disimpan oleh putrinya yaitu
Hafsah binti Umar.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.